Konsep dasar Bouncity memang tampak serupa dengan Foursquare yang memungkinkan penggunanya check-in di lokasi dirinya berada saat ini. Namun, Bouncity menawarkan twist alias fungsi-fungsi tambahan, bukan sebatas check-in.
Setelah check-in, pengguna Bouncity akan dihadapkan dengan sejumlah tantangan (challenges). Tantangan ini bisa berupa pertanyaan, kuesioner, unggah foto, dan sebagainya – tergantung yang diajukan pemilik tempat. Setiap tantangan yang berhasil dilakukan bakal menghasilkan sejumlah poin. Dari tantangan dan akumulasi poin inilah, pengguna bisa mendapatkan penghargaan, bisa berupa virtual badges atau reward dalam bentuk nyata, seperti voucher dan merchandise dari pemilik tempat.
Tentu saja, supaya bisa memberikan hadiah nyata seperti itu, Bouncity menjalin kerja sama dengan beberapa merchants. Beberapa di antaranya yang telah digandeng saat ini yaitu McDonald’s, Burger King, Domino’s Pizza, Dunia Fantasi, Bakmi GM, Sour Sally, dan Celebrity Fitness.
“Bukan hanya lokasi bisnis, Bouncity juga terbuka bagi penyelenggara event. Misalnya di ICC (Indonesia Cellular Expo & Conference) 2011, pengunjung bisa melakukan tantangan mencari Bouncity Girls yang tersebar di beberapa lokasi pameran,” beber Kevin Osmond (Chief Operating Officer Bouncity).
Bagi pemilik bisnis/acara, Bouncity adalah alternatif yang menjanjikan sebagai sarana promosi serta mengikat engagement dengan konsumen. Dibanding fasilitas check-in di Foursquare yang cuma butuh waktu sekitar 1 menit, interaksi di Bouncity bisa minimal mencapai 15 menit. Semua aktivitas pengguna Bouncity juga akan otomatis dipublikasikan ke Twitter dan Facebook sehingga menambah eksposur brand.
Bouncity dikembangkan oleh PhaseDev, tim yang sama di balik aplikasi e-reader WayangForce. Penasaran ingin mencoba? Silakan kunjungi http://www.bouncity.com untuk mendaftar dan mengunduh aplikasi mobile-nya. Saat ini, baru tersedia untuk BlackBerry. Versi iPhone dan Android akan menyusul Juli 2011.
No comments:
Post a Comment