TrafficRevenue

Tuesday, June 14, 2011

Hati-Hati Banyak Copet di PRJ

Wilayah DKI Jakarta diklaim sebagai wilayah paling aman dalam jangkauan wilayah operasi Polda Metro Jaya. Namun, warga Jakarta maupun pendatang tampaknya perlu mewaspadai aksi pencopetan yang diprediksi akan meningkat di bulan Juni ini lantaran ada perhelatan akbar, Jakarta Fair 2011.

Kata pak Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Hamidin, "Kami memprediksi bulan ini kejahatan yang meningkat di Jakarta Pusat adalah aksi pencopetan karena ada acara Jakarta Fair," ujarnya.
pihaknya sudah mencium ada modus baru pencopetan yang bisa membahayakan para pengunjung dan pedagang di kawasan Jakarta Fair. "Kami melihat ada modus baru seperti mengaku-aku sebagai pembeli dan akhirnya dia bisa mencopet," ungkap Hamidin.
Karena itu, dikatakannya, polisi sudah mulai dikerahkan untuk mencegah aksi pencopetan terjadi. Namun, Hamidin tidak menjelaskan jumlah personel yang diturunkan dalam mengamankan Jakarta Fair. Lebih lanjut, dia membantah apabila Jakarta Pusat disebut sebagai daerah yang paling rawan.
Sebelumnya, berdasarkan data Humas Polda Metro Jaya di bulan Mei 2011, wilayah Jakarta Pusat menjadi wilayah paling rawan kejahatan. "Data dari mana itu? Jakarta Pusat paling aman. Bahkan, dari seluruh wilayah Polda Metro, wilayah Jakarta paling aman," kata Hamidin.
Hal itu bertolak belakang dengan data Polda Metro Jaya pada Mei 2011. Di data itu, Jakarta Pusat berada di peringkat pertama dengan jumlah 324 kasus, Tangerang 323 kasus, dan Jakarta Selatan 182 kasus. Jenis kejahatan didominiasi oleh kasus pencurian dan pemberatan (curat), narkotika, dan pencurian kendaraan roda dua.
Terhadap hal itu, Hamidin lagi-lagi membantahnya. Bahkan, dia mengklaim di bulan Mei 2011, tingkat kejahatan di Jakarta Pusat menurun drastis sehingga peringkat Jakarta Pusat turun di peringkat ketiga dalam hal frekuensi kejahatan.
"Di Jakarta Pusat sempat marak aksi ranmor tapi itu sudah kami atasi seperti di perempatan Coca-cola, kami sudah antisipasi dengan menempatkan petugas di sana," tutur Hamidin.
Selain itu, Hamidin menjelaskan, penangkapan enam orang terduga teroris di Kemayoran, Jakarta Pusat juga tidak bisa menjadi indikator bahwa Jakarta Pusat sarat penjahat. "Mereka itu bisa di mana saja, karena kota ini kan sangat heterogen," ujarnya. 
Sumber : kompas.com

No comments:

Post a Comment